Bondowosonews – Sejumlah situs di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masuk dalam warisan dunia UNESCO Global Geopark (UGG).

Sebuah keberuntungan situs-situs yang kemudian diberi nama Ijen geopark itu masuk warisan dunia.

Pasalnya karena situs tersebut akan mendapatkan promosi di kancah internasional.

Memang tidak mudah agar sebuah situs bisa masuk dalam warisan dunia UNESCO. Harus melalui kajian, pengajuan dan asesmen lapangan.
Dan Kabupaten Bondowoso sudah melalui semua syarat tersebut.

Anda harus tahu total ada 16 Situs yang diajukan. Terbagi dalam situs geologi, biologi dan budaya Berikut rinciannya.

Situs geologi ada sembilan. Terdiri dari Kawah Ijen. Kawah Ijen ini berlokasi di perbatasan dua kabupaten, yaitu Bondowoso dan Banyuwangi.

Destinasi wisata primadona ini memiliki blue fire yang sangat langka di dunia.

Kemudian ada Kawah Wurung destinasi yang dikenal dengan Bukit Teletubbies; dan Aliran Asam Kalipait.

Selanjutnya ada Komplek Mata Air Panas Blawan, Lava Blawan, Air Terjun Gentongan, Aliran Lava Blalangan, Dinding Kaldera Ijen Megasari dan Taman Batu So’on Solor.

Situs Biologi terdiri dari Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso.

Sementara situs budaya yakni Struktur Gua Butha Sumber Canting, Struktur Gua Butha Cermee, Situs Megalitik Maskuning Kulon, Singo Ulung dan Tari Petik Kopi.

Dengan banyaknya wisata alam yang potensial, Pemerintah Indonesia mengusulkan ke UNESCO, agar menjadi bagian dari jejaring Geopark Dunia.

Gayung bersambut,Pemerintah Kabupaten Bondowoso, berperan aktif menggerakkan seluruh stakeholder untuk turut serta mensukseskan wisata alam Ijen Geopark.

“Berbagai program OPD oleh Bupati dan Wakil Bupati diarahkan untuk pembangunan SDM dan infrastruktur Ijen Geopark selama beberapa tahun ini,” jelas Mulyadi, Kepala Disparbudpora Bondowoso,
Selasa 30 Mei 2023.

Berawal dari bulan Juni 2022, ada penilaian asesor dari UNESCO terhadap kelayakan Ijen Geopark di Bondowoso dan Banyuwangi. Penilaian itulah yang akhirnya menentukan Ijen Geopark menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

Momentum ini, menandakan bahwa Ijen Geopark sudah menjadi bagian UNESCO Global Geopark. Status UNESCO Global Geopark ditetapkan melalui Sidang Dewan Eksekutif ke-216 di Sekretariat UNESCO, tanggal 10-24 Mei 2023, di Paris.

“Selamat kepada masyarakat Bondowoso dan Banyuwangi, atas peran aktifnya mewujudkan geopark yang diakui dunia. Karena Geopark tidak hanya tentang warisan bumi, tapi juga masyarakat yang hidup di dalamnya,” terang Mulyadi, Kepala Disparbudpora Bondowoso.

Pihaknya berharap, dengan adanya predikat UNESCO Global Geopark, bisa menjadi nilai tambah dalam segala aktivitas pelestarian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan.

Ketua Ketua Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso Tantri Raras Ayuningtyas mengutarakan, penetapan ijen geopark sebagai Ijen Unesco Global Geopark tentunya tidak lepas dari peranan masyarakat. Karena pengembangan Geopark menitik beratkan pada konservasi, edukasi dan ekonomi berkelanjutan.

“Hal ini kami menggunakan konsep pentahelix, yaitu peranan pemerintah, akademisi, komunitas, media dan pelaku usaha,” jelas Raras Tantri Ayuningtyas.

“Ini masih masuk dalam program kerja kami untuk mengembangkan dan mempertahan atas status yang telah diraih sampai saat ini. Legalitas formal yang kita capai saat ini adalah awal dari segalanya karena mempertahankan status hingga nanti revalidasi ini sangat berat,” pungkasnya.

Guna melestarikan keragaman sumber daya geologi, kekhasan dan keunikan budaya, serta kekayaan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan.Maka Pemkab Bondowoso berjibaku bersama masyarakat membuktikan bahwa kawasan Bondowoso layak masuk dalam Jejaring Geopark Dunia tak sia-sia.

Dengan masuknya Bondowoso dalam Jejaring Geopark Dunia akan mningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan peran masyarakat dalam pengelolaan Geopark, perluasan kesempatan berusaha serta peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah.

Membangun destinasi pariwisata (GEOSITE) kelas dunia yang menjunjung tinggi norma sosial, budaya dan hukum.

Membangun masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap geopark, serta peningkatan kesadaran terhadap konservasi alam dan budaya.

Membangun tata kelola yang professional, terpadu dan berkelanjutan untuk menjamin terwujudnya keterpaduan pembangunan Geopark yang berkelanjutan.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini