Bondowosonews – Guna memastikan keselamatan masyarakat dan menindaklanjuti naiknya status Gunung Ijen, Pemerintah bergerak cepat mengantispasi kemungkinan terburuk apabila Gunung Ijen erupsi.
Untuk itu Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat di dampingi Kapolres Bondowoso dan Dandim 0822 mengundang seluruh stakeholder di wilayah Kecamatan Ijen untuk mengecek kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Ijen dengan menggelar rapat di Arabica Home Stay, Kecamatan Ijen ,Bondowoso,Sabtu (14/1/2023).
Untuk sementara waktu Wakil Bupati memerintahkan agar aktivitas penambangan belerang dihentikan, karena sangat membahayakan keselamatan para penambang.
“Nanti kita usulkan agar para penambang mendapatkan bantuan (BLT) dari pemerintah daerah selama aktivitas penambangan dihentikan,”tegasnya.
Sementara itu PT. Medco Cahaya Geotermal pun dikonfirmasi terkait kekhawatiran masyarakat sekitar, bahwa naiknya status Gunung Ijen ini di akibatkan adanya pengeboran.
Pihak Medco mengklarifikasi bahwa pengeboran yang dilakukan hanya 2500 m dari permukaan tanah sehingga tidak terkait dengan aktivitas Gunung Ijen.
Kapolres Bondowoso meminta kepada PVMBG agar aktif menginformasikan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ijen dan bila diperlukan agar menyiapkan alat deteksi bencana apabila sewaktu-waktu terjadi bencana, masyarakat memiliki waktu untuk melakukan evakuasi ke titik aman yang telah ditentukan.
“Kita berdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk keselamatan masyarakat, TNI dengan segala kekuatan siap mendukung penuh”. ucap Dandim 0822 Bondowoso.
Ditemoata yang sama Camat Ijen menyampaikan bahwa, kondisi bendungan di Kawah Ijen telah mengalami kerusakan parah, di khawatirkan apabila jebol akan berakibat fatal bagi masyarakat. Perlu ada komitmen dari seluruh stakeholder untuk memberikan solusi dari masalah ini.
Terkait kesiapan lokasi pengungsian dan logistik, BPBD telah menyiapkan segala sesuatunya dengan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait, utamanya untuk 3 desa yang terdampak secara langsung.
